Tentang waktu yang kadang kala kita salah menerima

puisi bung....! tentang waktu yang kala kita salah menerima



SADAR, KAU BELUM MILIK KU
Oleh: Hikigaya

Lagi-lagi si senja meringkus sang raja cahaya
Ku pikir bukan karena lemahnya
Tapi, karena sadar semua ada batasnya
Termasuk batas dimana ia harus berkuasa
Sampai tiba masa saat dimana ia redup dan lenyap sepenuhnya
Sakit memang ada dan terasa
Kawan, tapi itu hal yang biasa
Saat sakit, pedih, pahit, getir,  bisa kau rasa
Maka kasih sayang dan cinta kan benar-benar terasa dalam jiwa
Sungguh, orang gila mana yang tak inginkan bahagia? Tak ada
So, regulasi siklus memang memaksa
Harus B meski semua mengharap A
Tapi, sekali lagi kutegaskan kawan ! bahwa do'a tak ada yang sia-sia
Dan tak jenuh ku katakan kata bertuah yang entah siapa pencetusnya
“segalanya akan indah pada waktunya”
Roti misalnya. Saat waktunya matang nikmat dirasa
Melati misalnya. Wangi  kan semerbak waktu kuncup menyisakan mekarnya
Apa lagi? Banyak tentunya. Ku pikir kau tak mentup dengan semua misal, tanda atau ayat-ayat  tuhan di alam semesta
Gunakan kaca mata berlensa Hati dan logika
Ingat ! jangan hanya logika

Kontrakan, 24 januari 2015





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laporan Prakerin Peksos

Review Pemberontakan Petani Banten tahun 1888

INSTRUMEN WAWANCARA (ASESSMENT)