Review jurnal “Perkembangan Peradaban Islam di Baghdad”



Nama               : Muhammad Nur Faizin
NIM                : 21613025
Makul              : Historiografi Umum
Tugas               : Review jurnal “Perkembangan Peradaban Islam di Baghdad”

            Penelitian ini dilakukan oleh Rahmawati tentang perkembangan Islam di Baghdad ( Dinasti Abbasiyah) mulai dari pemerintahan Khalifah Al Mansyur sampai pada puncak peradabannya pada masa Khalifah Harun Ar Rasyid dan sampai pada masa kehancurannya saat di serang oleh tentara Mongol dibawah Hulagu Khan. Dalam artikel ini juga disinggung sedikit tentang Mongol Islam di bawah kepemimpinan Mahmud Ghazan serta Dinasti Mamalik di Mesir. Rahmawti menggunakan studi pustaka untuk melakukan penelitiannya dengan menggunakan sumber yang sebagian besar ditulis oleh sejarawan dalam negri.
            Islam berkembang dengan sangat pesat yang mengakibatkan wilayah kekuasaaanya pun tidak lagi berada pada Jazirah Arab, termasuk penguasanya pun tidak dari bangsa arab lagi. Pada waktu Dinasti Abbasiyah penduduk yang paling banyak adalah dari bangsa Persia dan Turki. Pembangunan Kota Banghdad awalnya bernama As salam dimulai semenjak kahalifah Abbasiya yang kedua yaitu al Mansyur (754-755). Pembangunan kota melibatkan sedikitnya 100.000 orang pekerja dan arsitek dari daerah-daerah sekitar seperti Mosul, Syiria, Basra dan Kuffah. Baghdad pada waktu bukan hanya sebagi ibu kota namun juga sebagai pusat metropolitan dengan penduduk mencapai 300.000 sampai 500.000 jiwa pada abad ke 9, ini lebih besar di banding konstantinopel yang Cuma sekitar 200.000 jiwa, berbentuk  melingkar, yang  merupakan  ciri peninggalan  Dinasti Sasaniyah, yang dilindungi dengan benteng-benteng tebal dengan empat buah pintu gerbang menuju empat penjuru utama yang menuju ke arah Basrah, Syria, Kufah dan Kharasan.
            Pendirian  kota  Baghdad  melambangkan  upaya  Abbasiyah  untuk tetap  berkuasa diatas  berbagai  permasalahan  yang  menimpa  dan  bahkan telah menghancurkan Dinasti Umayyah, untuk tetap berkuasa di tengah sejumlah problem tersebut, Dinasti Abbasiyah menghilangkan supremasi kasta  Arab  dan  menerapkam  prinsip  universalitas  di  kalangan  ummat muslim.  Baghdad memiliki lokasi strategis yang  terletak  pada  jalur  utama  perhubungan  Persia  dan  India, dan  ia  merupakan  pusat  peradabandan  politik  Islam  diwilayah  Barat. Salah satu karya sastra fenomenal yang masih sampai sekarang adalah cerita “Seribu Satu Malam”, sebuah kisah legendaries bangsa Arab pada pemerintahan Harun al-Rasyid.
            Perkembangan kebudayaan dan intelektual sangat diperhatikan pada masa khalifah al Mansur buktinya adalah dengan banyaknya buku-buku ilmiah, kesusasteraan yang berbahasa asing menjadi bahasa arab. Bukti lainnya kemajuan intelektual adalah dibukanya perpustakaan Baitul Hikmah yang menyimpan ribuan buku/kitab ilmiah. Selain itu muncul nama-nama intelektual yang ahli dalam bidang filsafat, kedokteran, matematika, astronomi seperti Al Kindi, Ar Razi, al Farobi, al Khawarizmi. Namun pada tahun 1258 M serangan tentara Mongol dibawah komando Hulagu Khan mampu menghancurkan Baghdad, semua kekayaan inteletual di musnahkan, kitab-kitab di buang ke laut dan di bakar. Itu adalah pukulan telak dunia intelektual Islam.
Bangsa  mongol  berasal  dari  daerah  prngunungan  Mongolia  yang membentang dari daerah pegunungan Mongolia yang membentang dari Asia Tengah sampai ke Siberia utara. Bangsa mongol mempunyai watak  yang kasar, suka berperang dan berani  menghadapi  maut  dalam  mencapai  keinginannya, sangat patuh pada pemimpinya. Kemajuan bangsa mongol secara besar-besaran terjadi pada masa kepemimpinan Yasugi Bahadur Khan, ia  berhasil  menyatukan  13  kelompok  suku  yang  ada  pada  waktu  itu. Setelah  Yasugi  meninggal,  putranya  yang  tampil  sebagai  pemimpi, Timujin  yang  masih  berusia  13  tahun  tampil  sebagai  pemimpin  yang dalam  waktu  30  tahun,  ia  berusaha  memperkuat  angkatan  perangnya  yang teratur dan tangguh. Dan pada tahun 1206 M, ia mendapat gelar Jengis Khan. (Raja yang perkasa).
Pada masa pemerintahan Mahmud Ghazan yang pada tahun 1295-1304  M  yang  merupakan  raja  ketujuh  dari  raja-raja  selanjutnya  dia adalah pemeluk agama Islam  dari  anak Hulagu Khan. Berbeda dengan raja-raja  sebelumnya,  Ghazana  mulai  memperhatikan  perkembangan peradaban ia seorang pelindung ilmu pengetahuan dan sastera, ia sangat gemar  pada  kesenian  terutama  arsitektur  dan  ilmu  pengetahuan  alam seperti  astronomi,  kimia,  mineralogy,  metalurgi  dan  botani. Ia  juga membangun semacam biara untuk para darwis, perguruan tinggi untuk mazhab  syafi  dan  hanafi  sebuah  perpustakaan,  observatorium  dan
gedung-gedung yang lain. Mahmud Ghazana wafat dalam usia muda 32 tahun dan di gantikan oleh  Muhammad  Khudabanda  Uljeitu  pada  tahun1304-1317  M  yang menganut  paham  syi’ah  yang  eksistrem  dia  mendirikan  kota  raja Sultaniyah. Dan pada masa pemerintahan Abu Sa’id (1317-1335) terjadi kelaparan  yang  sangan  menyedikan  dan  angina  topan  yang
mendatangkan malapetaka. Kerajaan Ilkhan yang di dirikan Hulagi Khan ini terpecah belah sepeninggalan Abu Sa’id, yang pada akhirnya meraka semua di taklukkan oleh Timur Lenk.
            Diwilayah lain di Mesir Islam berkembang Dinasti mamalik. Dinasti  mamalik  merupakan warna  baru  dalam  sejarah  politik  Islam. Pemerintaha  dinasti  ini  bersifat  oligarki  militer hingga  pada  waktu  Qalawun  berkuasa (1280-1290  M)  menerapkan  status sultan  secara turun temurun. Sistem pemerintahan oligarki ini banyak mendatangkan  kemajuan  di  mesir. Dalam  bidang  pemerintahan,  kemenangan  dinasti  mamalik  atas tentara  mongol  di  Ayn  Jalut  menjadi  modal  besar  untuk  menguasai daerah-daerah  sekitarnya. Dalam  bidang  ekonomi  dinasti  mamalik  membuka  hubungan dagang dengan Prancis  dan Halia melalui perluasan jalur perdagangan yang  sudah  di  rintis  oleh  dinasti  Fathiminyah  di  mesir. Jatuhnya Baghdad  membuat  kairo,  sebagai  jalur  perdagangan  antara  Asia  dan Eropa.  Kebesaran  dalam  bidang  ekonomi  ini  di  dukung  oleh pembangunan jaringan trasportasi dan  komunikasi antar kota baik laut maupun darat.
Pada intinya penunjangan kemajuan Baghdad adalah bidang intektual, sastra dan arsitektur. Kehancurannya saat di serang oleh Tentara Mongol dibawah komando Hulagu Khan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laporan Prakerin Peksos

Review Pemberontakan Petani Banten tahun 1888

INSTRUMEN WAWANCARA (ASESSMENT)