Fighters, In My Memoriam

Fighters, In My Memoriam
look, tampilan manusia berbaju putih dg sabuk warna merah di sore itu menyita pikiranku untuk beberapa waktu, tepatnya beberapa tahun.
tak lama, i am join with them. langkah konyol dan kuda-kuda menjadi stressing saat pertama kali mulai, yah, aku ini awam, jadi harus patuh, lagipula ini bukan ruang diplomasi.
naik kelas, merenggut sabuk hitam saat kelas 2 SMA bukan tanpa mahar. Waktu itu malam hari di Nglimut, biasa test fisik dan mental. malam itu aku berjalan sendirian, tanpa kacamata, bisa kau bayangkan betapa sulitnya bangun tidur, berjalan malam hari dg mata minus 2, tp aku tetap menjalaninya. Pos ke tiga klw tdk salah, aku benar2 sendirian hingga begundal2 bercadar itu membentak dan menyuruhku mendekat dn berseru
“mana uang mu?”
“ gak ada mas”
“Rokok wae”
“ gak ada juga mas”
“alah... iki lambang opo?” kata begundal yg paling besar badannya sembari menujnjuk lambang Trisula di bagian belakang bajuku.
“ini lambang perisai diri mas” aku mulai ketakutan, meski aku sudah menduga mereka hanya berpura pura
“berarti kue jagoan” ahhh,, kesuwen “
“Bukkk” apa ini? apa yang barusan mereka lakukan padaku, kenapa sakit sekali, bukankah ini tidak betulan. aku dibanting, benar dibanting dg tubuh horisontal di tanah, padahal ini tanah berkerikil. sial aku hampir menagis.
higgga lama aku berproses di organ ini, sakit fisik sudah sangat sering ku rasa saat sambung dan terhantam bogem mentah lawan, tp uniknya kami tak pernah ada dendam. justru bogem itu mjd penyemangat kami. aku berfikir, sebenarnya logika spt apa yg dibangun dalam organ ini, atau lebih tepatnya alam bawah sadar apa yg berlaku di organ ini, aku mengatakan alam bawah sadar krn aku dan mereka tak pernah menerima suggest scr langsung apapun utk mjd semangat setelah terkena bogem. seolah alam yg membisiki kami semua.
kini aku bersabuk merah “cakel” dan vakum. aku kuliah dan tak menemukan teman utk berbagi bogem. aku rindu
ah, apapun kondisinya sekarang, aku bangga pernah menjadi bagian dari mu “KELATNAS PERISAI DIRI INDONESIA”

salam bunga sepasang !

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laporan Prakerin Peksos

Review Pemberontakan Petani Banten tahun 1888

INSTRUMEN WAWANCARA (ASESSMENT)