INTERDEPEDENSI

argh..., mungkin ini bukan kapasitas saya utk berpendapat, tp Sebagai salah satu dari sedikitnya satu juta kader PMII di indonesia saya akan bercoret-coret meski tak akan berefek pd keputusan pleno terkait back to NU (struktural) atw tetap interdepensi. tak diragukan lagi bahwa PMII dilahirkan dari rahim NU, sampai pada proses pergerakan yg menjadikan PMII kemudian membuat haluan utk independen dari NU hingga interdepensi dari NU. kata para "orang tua" kami, PMII sudah terlalu liar, sudah sulit dikondisikan utk dijadikan sbg kaum intelektual yg memback up ajaran ahlussunah wal jamaah an nahdliyah di indonesia. lebih sering demo dr pd beristigotsah. Hmmm, pak kami tidak pernah menyatakan sedikitpun keluar dari NU, kami juga tak pernah mengingkari bahwa NU adalah bapak kami. memang scr struktural kami belum sepakat utk masuk ke rumah tangga NU namun scr kultural kami tetap bertempat tinggal di NU. pak, NU sekarang jenengan kan sudah punya banyak anak, ada IPNU, IPPNU, fatayat, muslimat, ansor, banser, kaum muda, lp maarif (maaf jk ada yg blm tersebut). mereka terutama IPNU/PPNU yg notabene pelajar muda kami rasa sudah cukup kompeten utk dijadikan sbg kader yg bisa di gadang mjd garda intelektual NU, tp kami berbeda, kami mahasiswa butuh ruang lebih utk bergerak pak, dunia kami berbeda dg dunia anak2mu yg lain. maaf jk ahlak kami yg kurang terpuji ini, dg aksi dijalan kerap memalukanmu, tp ya inilah kami. harus ada diantara anak2 mu yg sedikit frontal dlm berdialog dg alam. pak, sekali lg maaf jk keputusan pleno back to NU kami gugat, dg aksi2 lagi. kami akan tetap interdependensi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laporan Prakerin Peksos

Review Pemberontakan Petani Banten tahun 1888

INSTRUMEN WAWANCARA (ASESSMENT)