Review artikel
Pengen komentat ttg jurnal seseorang.. aku gak kenal tp krn tuntutan tugas yaudah nih,...tentang “Perkembangan Peradaban Islam di Baghdad”
Namanya juga sejenakku..jadi postingannya gak beraturan, tergantung susana pikiran dan hati
Penelitian ini dilakukan oleh Rahmawati tentang perkembangan Islam di Baghdad ( Dinasti Abbasiyah) mulai dari pemerintahan Khalifah Al Mansyur sampai pada puncak peradabannya pada masa Khalifah Harun Ar Rasyid dan sampai pada masa kehancurannya saat di serang oleh tentara Mongol dibawah Hulagu Khan. Dalam artikel ini juga disinggung sedikit tentang Mongol Islam di bawah kepemimpinan Mahmud Ghazan serta Dinasti Mamalik di Mesir. Rahmawti menggunakan studi pustaka untuk melakukan penelitiannya dengan menggunakan sumber yang sebagian besar ditulis oleh sejarawan dalam negri.
Islam berkembang dengan sangat pesat yang mengakibatkan wilayah kekuasaaanya pun tidak lagi berada pada Jazirah Arab, termasuk penguasanya pun tidak dari bangsa arab lagi. Pada waktu Dinasti Abbasiyah penduduk yang paling banyak adalah dari bangsa Persia dan Turki. Pembangunan Kota Banghdad awalnya bernama As salam dimulai semenjak kahalifah Abbasiya yang kedua yaitu al Mansyur (754-755). Pembangunan kota melibatkan sedikitnya 100.000 orang pekerja dan arsitek dari daerah-daerah sekitar seperti Mosul, Syiria, Basra dan Kuffah. Baghdad pada waktu bukan hanya sebagi ibu kota namun juga sebagai pusat metropolitan dengan penduduk mencapai 300.000 sampai 500.000 jiwa pada abad ke 9, ini lebih besar di banding konstantinopel yang Cuma sekitar 200.000 jiwa, berbentuk melingkar, yang merupakan ciri peninggalan Dinasti Sasaniyah, yang dilindungi dengan benteng-benteng tebal dengan empat buah pintu gerbang menuju empat penjuru utama yang menuju ke arah Basrah, Syria, Kufah dan Kharasan.
Pendirian kota Baghdad melambangkan upaya Abbasiyah untuk tetap berkuasa diatas berbagai permasalahan yang menimpa dan bahkan telah menghancurkan Dinasti Umayyah, untuk tetap berkuasa di tengah sejumlah problem tersebut, Dinasti Abbasiyah menghilangkan supremasi kasta Arab dan menerapkam prinsip universalitas di kalangan ummat muslim. Baghdad memiliki lokasi strategis yang terletak pada jalur utama perhubungan Persia dan India, dan ia merupakan pusat peradabandan politik Islam diwilayah Barat. Salah satu karya sastra fenomenal yang masih sampai sekarang adalah cerita “Seribu Satu Malam”, sebuah kisah legendaries bangsa Arab pada pemerintahan Harun al-Rasyid.
Perkembangan kebudayaan dan intelektual sangat diperhatikan pada masa khalifah al Mansur buktinya adalah dengan banyaknya buku-buku ilmiah, kesusasteraan yang berbahasa asing menjadi bahasa arab. Bukti lainnya kemajuan intelektual adalah dibukanya perpustakaan Baitul Hikmah yang menyimpan ribuan buku/kitab ilmiah. Selain itu muncul nama-nama intelektual yang ahli dalam bidang filsafat, kedokteran, matematika, astronomi seperti Al Kindi, Ar Razi, al Farobi, al Khawarizmi. Namun pada tahun 1258 M serangan tentara Mongol dibawah komando Hulagu Khan mampu menghancurkan Baghdad, semua kekayaan inteletual di musnahkan, kitab-kitab di buang ke laut dan di bakar. Itu adalah pukulan telak dunia intelektual Islam.
Bangsa mongol berasal dari daerah prngunungan Mongolia yang membentang dari daerah pegunungan Mongolia yang membentang dari Asia Tengah sampai ke Siberia utara. Bangsa mongol mempunyai watak yang kasar, suka berperang dan berani menghadapi maut dalam mencapai keinginannya, sangat patuh pada pemimpinya. Kemajuan bangsa mongol secara besar-besaran terjadi pada masa kepemimpinan Yasugi Bahadur Khan, ia berhasil menyatukan 13 kelompok suku yang ada pada waktu itu. Setelah Yasugi meninggal, putranya yang tampil sebagai pemimpi, Timujin yang masih berusia 13 tahun tampil sebagai pemimpin yang dalam waktu 30 tahun, ia berusaha memperkuat angkatan perangnya yang teratur dan tangguh. Dan pada tahun 1206 M, ia mendapat gelar Jengis Khan. (Raja yang perkasa).
Pada masa pemerintahan Mahmud Ghazan yang pada tahun 1295-1304 M yang merupakan raja ketujuh dari raja-raja selanjutnya dia adalah pemeluk agama Islam dari anak Hulagu Khan. Berbeda dengan raja-raja sebelumnya, Ghazana mulai memperhatikan perkembangan peradaban ia seorang pelindung ilmu pengetahuan dan sastera, ia sangat gemar pada kesenian terutama arsitektur dan ilmu pengetahuan alam seperti astronomi, kimia, mineralogy, metalurgi dan botani. Ia juga membangun semacam biara untuk para darwis, perguruan tinggi untuk mazhab syafi dan hanafi sebuah perpustakaan, observatorium dan
gedung-gedung yang lain. Mahmud Ghazana wafat dalam usia muda 32 tahun dan di gantikan oleh Muhammad Khudabanda Uljeitu pada tahun1304-1317 M yang menganut paham syi’ah yang eksistrem dia mendirikan kota raja Sultaniyah. Dan pada masa pemerintahan Abu Sa’id (1317-1335) terjadi kelaparan yang sangan menyedikan dan angina topan yang
mendatangkan malapetaka. Kerajaan Ilkhan yang di dirikan Hulagi Khan ini terpecah belah sepeninggalan Abu Sa’id, yang pada akhirnya meraka semua di taklukkan oleh Timur Lenk.
Diwilayah lain di Mesir Islam berkembang Dinasti mamalik. Dinasti mamalik merupakan warna baru dalam sejarah politik Islam. Pemerintaha dinasti ini bersifat oligarki militer hingga pada waktu Qalawun berkuasa (1280-1290 M) menerapkan status sultan secara turun temurun. Sistem pemerintahan oligarki ini banyak mendatangkan kemajuan di mesir. Dalam bidang pemerintahan, kemenangan dinasti mamalik atas tentara mongol di Ayn Jalut menjadi modal besar untuk menguasai daerah-daerah sekitarnya. Dalam bidang ekonomi dinasti mamalik membuka hubungan dagang dengan Prancis dan Halia melalui perluasan jalur perdagangan yang sudah di rintis oleh dinasti Fathiminyah di mesir. Jatuhnya Baghdad membuat kairo, sebagai jalur perdagangan antara Asia dan Eropa. Kebesaran dalam bidang ekonomi ini di dukung oleh pembangunan jaringan trasportasi dan komunikasi antar kota baik laut maupun darat.
Pada intinya penunjangan kemajuan Baghdad adalah bidang intektual, sastra dan arsitektur. Kehancurannya saat di serang oleh Tentara Mongol dibawah komando Hulagu Khan.
Komentar
Posting Komentar